Ibu Bekerja Tetap Bisa Menyusui Secara Eksklusif

1 tahun yang lalu
Ditinjau oleh : Raka

17 May 2023

"Author: Wahyuningsih, S.S.T., M.Kes."

Artikel MCU 17 Mei 2023 - Saat ini memang banyak kita temui ibu-ibu yang bekerja di luar rumah saat hamil dan menyusui. Wanita saat ini tidak hanya bekerja secara domestik (di rumah) namun bekerja pula di luar rumah, sehingga mereka memiliki peran ganda yakni sebagai ibu rumah tangga dan sebagai wanita karir (Kemenkes RI 2015). Tidak jarang pula kita temui wanita karir yang memiliki penghasilan lebih daripada pasangannya sehingga hal ini menjadi alasan jika setelah hamil dan melahirkan, ibu-ibu bekerja memilih memberi susu formula pada anaknya bahkan dengan merk mahal sekalipun karena memang mereka mampu untuk membelinya. Namun tahukah Anda jika makanan terbaik untuk bayi pada 6 bulan pertama adalah ASI? Sangat disayangkan jika karena alasan bekerja seorang wanita karir sekaligus ibu tidak memberikan ASInya pada bayi mengingat manfaat ASI yang luar biasa banyaknya. Bukan suatu hal mustahil bagi seorang wanita karir sekaligus ibu menyusui berhasil memberikan ASI pada bayinya di 6 bulan pertama kehidupannya (Koesnadi 2015). Saat ini ilmu yang berkembang bisa kita manfaatkan dengan optimal untuk menerapkan dalam pemberian ASI eksklusif terutama jika seorang wanita tetap harus bekerja meski masih punya bayi yang berusia kurang dari 6 bulan.

Seorang wanita karir sekaligus ibu bekerja tetap bisa memberikan ASI bahkan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama dengan memberikan ASI perah. ASI perah didapatkan dari ASI yang dikeluarkan secara manual dari payudara ibu saat ibu ini di rumah atau di tempat kerja lalu kemudian memberikannya pada bayi saat ibu harus bekerja (Koesnadi 2015). Namun pemberian ASI perah ini tidak bisa berhasil jika tidak ada dukungan dari anggota keluarga terutama yang bisa menemani bayi saat ibu harus bekerja.

Lalu bagaimana dengan penyimpanan ASI perah? ASI perah di udara bebas (suhu kamar) bisa bertahan kurang lebih 6-8 jam, di lemari es 1 pintu bisa bertahan 12 jam, di lemari es freezer satu pintu bisa bertahan 1 minggu (dalam keadaan beku), di lemari es freezer 2 pintu dapat bertahan 2-4 minggu (dalam keadaan beku), bahkan jika khusus lemari es freezeer, ASI perah yang telah beku bisa bertahan sampai dengan 12 bulan atau 1 tahun (Mufdlilah 2017). Adapun tata cara memberikan ASI perah pun sangat mudah. ASI cukup dihangatkan dengan air panas, sampai ASI hangat lalu siap diberikan pada bayinya.

Agar wanita karir sekaligus ibu bekerja ini bisa berhasil memberikan ASI eksklusif pada bayinya, ibu wajib “menabung” ASI sejak usia bayi 3 hari (Kemenkes RI 2015). Tujuannya agar bayi terbiasa dengan ritme pemberian ASI perah. ASI yang sudah diperah selanjutnya dimasukkan ke dalam freezer dan diberi tanggal serta jam pemerahan. Hal ini penting karena untuk menjadi tanda utama bahwa ASI yang diperah lebih dulu, harus diberikan pada bayi lebih dahulu (Setiyani, Sukesi, and Esyunanik 2016). Ibu mulai bisa melatih bayi mendapatkan ASI perah dengan cara seperti yang telah dituliskan di atas. Anjuran memberikan ASI perah dengan menggunakan sendok, agar bayi tidak mengalami bingung puting. Karena jika bayi mengalami bingung puting, hal ini menyebabkan pemberian ASI eksklusif pun akan terhambat. 

Referensi :

Kemenkes RI. 2015. Mari Dukung Menyusui Dan Bekerja.

Koesnadi, Ruddy. 2015. “Kasih Peduli.” 33: 2–6.

Mufdlilah. 2017. Buku Pedoman Pemberdayaan Ibu Menyusui Pada Program ASI Ekslusif.

Setiyani, Astuti, Sukesi, and Esyunanik. 2016. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita Dan Anak Pra Sekolah. Jakarta: Kemenkes RI.