Brisk Walking Exercise Berpengaruh Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi

1 tahun yang lalu
Ditinjau oleh : Raka

08 Feb 2023

"Author: Alvi Ratna Yuliana,S.Kep.,Ns.M.Kep"

Artikel MCU 7 Februari 2023 - Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang umum di masyarakat. Kondisi ini terjadi ketika tekanan darah di arteri utama tubuh terlalu tinggi.  Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah secara terus-menerus lebih dari satu periodePada penderita hipertensi peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg dan tekanan darah diastolik sedikitnya 90mmHg. Hipertensi mengakibatkan peningkatan  beban kerja jantung dan arteri dimana  bila berlanjut dapat menimbulkan kerusakan jantung dan pembuluh darah dan bisa mengakibatkan stroke, serangan jantung, dan gagal jantung.

Penatalaksanaan pada penderita hipertensi cenderung lebih mengacu pada pengobatan medis farmakologis, namun sebernarnya hipertensi bisa dikontrol menggunakan pengobatan non farmakologis salah satunya dengan tehnik Brisk Walking Exercise  .

Brisk walking excercise merupakan salah satu bentuk latihan aerobik, dan merupakan bentuk latihan aktivitas sedang pada pasien hipertensi dengan menggunakan teknik jalan cepat selama 20-30 menit dengan rata-rata kecepatan 4-6 km/jam. Kelebihan dari latihan brisk walking exercise ini cukup efektif untuk meningkatkan kapasitas maksimal denyut jantung,dan juga dapat menstimulasi pengeluaran hormone endorphin. Dengan meningkatnya senyawa endorphin dapat mengurangi rasa stres yang merupakan salah satu pemicu meningkatnya tekanan darah

Brisk walking juga efektif dalam pembakaran kalori yang menyebabkan kegemukan pada penderita hipertensi, jalan cepat (briskwalking) juga dapat menurunkan kadar kolesterol yang menyebabkan penyumbatan pembuluh darah saja, namun dengan Brisk walking (kolesterol baik HDL yang diperlukan oleh tubuh, dan juga membuat darah tidak saling lengket atau mengental hingga mengganggu aliran pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah, hal ini akan menyebabkan tekanan darah menurun. Membiasakan olahraga juga meningkatkan kolesterol baik (high-density lipoprotein, HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (low-density lipoprotein, LDL). Dengan demikian, kebutuhan obat-obatan bagi penderita hipertensi dapat dikurangi, seperti penggunaan obat antikolesterol. Dengan melakukan olahraga jalan cepat (brisk walking) maka penderita hipertensi dapat meminimalisir penggunaan obat-obatan.

Kontraindikasi Brisk walking yaitu pada manusia yang mengalami  angina tidak stabil, hipertensi yang tidak terkontrol (TDS = 160 mmHg dan TDD =100 mmHg), aritmia ventrikel yang tidak terkendali, gagal jantung kongestif akut, stenosis aorta berat, blok AV derajat 3, miokarditis akut, perikarditis, endokarditis, penyakit metabolik yang tidak terkontrol, kardiomiopati hipertrofi, kelainan muskuloskeletal.

Referensi :

Ayu D, Restuning, D, Pengaruh Brisk Walking Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Hipertensi Kategori di Puskesmas Ngresep.  Jurnal Keperawatan


Brunner and Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8 volume 2. Jakarta : EGC


Dinda Kartika, Siti B, The Effect of Walking Exercise on Blood Preasure in The Elderly with Hypertension in Mulyoharjo Community Health Center Pemalang. Public Health Perspectives Journal 3(3) 2018


Sukaarmin, Elly Nurachman, Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Melalui Brisk Walking Exercis. Jurnal Keperawatan Indonesia, volume 16 No1, Maret 2013. Diakses  21 April 2019. Indenesia: 2016. Diakses tanggal 2 April 2019


Wajan J, Keperawatan Kardiovaskular. Salemeba Medika :Jakarta.2011


WHO, Technical Brief for Police Maker, Geneva, Siterland. 2008. Diakses tanggal 20 April 2019