Bau Badan (Odor) Sebagai Pengikat Cinta Antara Ibu Dengan Bayi
"Author : Wahyuningsih, S.S.T., M.Kes."
Artikel MCU 19 Desember 2022 - Bounding attachment adalah suatu istilah yang menggambarkan hubungan yang erat antara orang tua dengan bayinya. Ikatan cinta antara orang tua dengan bayi yang baru dilahirkannya ini dapat dijalin dengan cara memberikan perhatian dan mencurahkan kasih sayangnya sejak bayi dilahirkan sampai dengan beberapa jam setelah bayi lahir. Bounding attachment (ikatan cinta) ini terjadi jika antara orang tua dengan bayinya saling berinteraksi terus menerus dan saling memberikan perhatian dan kasih sayang serta adanya saling membutuhkan antara keduanya. Ikatan cinta antara orang tua dengan bayi ini sudah dimulai sejak kehamilan dan berlanjut sampai dengan bayi lahir pada jam – jam pertama kelahiran.
Ikatan cinta antara orang tua dengan bayinya ini tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi ada beberapa tahapan sehingga dapat terjadi suatu ikatan cinta yang erat antara orang tua dan bayinya. Tahapan ikatan cinta antara orang tua dengan bayinya antara lain; pertama: sentuhan (touch), kedua: kontak mata (eye to eye contact), ketiga: bau badan (odor), keempat: kehangatan tubuh (body warm), kelima: suara (voice), keenam: gaya bahasa, ketujuh: irama kehidupan (biorhythm).
Tahapan-tahapan dari proses bounding attachment (ikatan cinta) antara orang tua dengan bayinya akan diuraikan secara rinci sebagai berikut:
Tahap pertama “sentuhan (touch)”: Seorang ibu yang baru melahirkan bayinya, biasanya dia menggunakan jari tangannya untuk meraba bagian kepala, tangan dan kaki bayinya. Ibu meraba bayi bertujuan untuk dapat mengusap dan membelai tubuhnya yang kemudian akan dilanjutkan dengan memeluk bayinya. Perabaan yang dilakukan oleh ibu juga digunakan untuk menenangkan bayi sehingga bayi akan lebih dekat dengan payudara ibu, dilanjutkan dengan memegang jari bayi, mengusap rambut dan akhirnya terjadilah suatu ikatan cinta antara ibu dengan bayinya.
Tahap kedua “kontak mata (eye to eye contact)” : Bayi yang baru dilahirkan pada satu (1) jam pertama dapat memusatkan perhatiannya pada suatu objek dengan jarak pandang 20 – 25 cm. Apabila orang tua dengan bayi ditempatkan dalam satu ruangan (rooming in) pada 1 jam pertama ini dan dapat mempertahankan kontak mata yang baik maka antara orang tua dengan bayinya maka akan tercipta sebuah ikatan cinta dan komunikasi yang baik antara keduanya. Seorang ibu akan mengajak bicara bayinya dan meluapkan kasih sayangnya dengan memeluk, menyusui, dan selalu menatap bayi yang sudah dinantikannya.
Tahap ketiga “bau badan (odor)” : Bayi mempunyai indra penciuman yang berkembang dengan baik setelah lahir dan memegang peran dalam nalurinya untuk mempertahankan kehidupannnya di dunia fana ini. Seorang ibu mengetahui bahwa bayi mempunyai aroma yang unik, sedangkan bayi dapat belajar dengan cepat membedakan antara aroma susu ibunya dengan aroma yang lainnya. Apabila saat bayi baru lahir didekatkan dengan ibunya, maka ia akan langsung mengenali ibunya dari bau badan yang diciumnya maka akan terjadi ikatan cinta yang baik antara ibu dan bayi.
Tahap keempat “ kehangatan tubuh (body warm)” : Proses persalinan merupakan peristiwa yang menegangkan dan sekaligus membahagiakan bagi orang tua. Apabila proses persalinan berjalan dengan normal, kondisi bayi yang dilahirkan normal serta kondisi ibu juga normal maka setelah bayi lahir maka segera dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), di mana bayi langsung diletakkan di atas perut ibu. Tujuan dari proses IMD ini adalah agar terjadi kontak antara kulit ibu dengan kulit bayi (skin to skin). Proses IMD mempunyai banyak manfaat baik bagi ibu maupun bayi. Kontak kulit yang terjadi antara ibu dan bayi ini membantu agar bayi tetap hangat dan dapat merekatkan ikatan cinta antara ibu dan bayinya.
Tahap kelima “suara (voice)” : Persalinan merupakan suatu peristiwa yang sangat dinantikan oleh orang tua setelah 9 bulan 10 hari (40 minggu) ibu mengandung. Penantian orang tua ini akan segera terobati dengan mendengar tangisan seorang bayi yang baru saja dilahirkannya. Saat bayi dilahirkan dan mengeluarkan suara tangisan yang sangat kuat dan keras maka saat itu juga ibu akan melupakan nyerinya proses persalinan dan yang terasa adalah perasaan bersyukur dan bahagia karena bayi yang dilahirkannya dipastikan hidup dan dalam kondisi sehat. Suatu ketenangan akan didapatkan jika saling mendengar dan merespons suara antara orang tua dan bayinya.
Tahap keenam “Gaya Bahasa” : Seorang bayi yang baru lahir melakukan gerakan-gerakan sesuai dengan struktur pembicaraan orang dewasa yang ada di sekitarnya. Terdapat salah satu yang akan lebih banyak dibawanya dalam memulai berbicara (gaya Bahasa). Selain itu juga mengisyaratkan umpan balik positif bagi orang tua dan membentuk komunikasi yang efektif. Gaya Bahasa terjadi saat anak mulai berbicara. Irama ini berfungsi memberi umpan balik positif kepada orang tua dan menegakkan suatu pola komunikasi yang efektif.
Tahap ketujuh “irama kehidupan (biorhythm)” : Janin dalam rahim dapat dikatakan menyesuaikan diri dengan irama alamiah ibunya seperti halnya denyut jantung. Salah satu tugas bayi setelah lahir adalah menyesuaikan irama dirinya sendiri. Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberikan perawatan penuh kasih sayang secara konsisten dan dengan menggunakan tanda keadaan bahaya bayi untuk mengembangkan respon bayi dan interaksi sosial serta kesempatan untuk belajar.
Tahap-tahapan bounding attachment ini jika dapat dilalui oleh orang tua dan bayi maka banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh antara lain bayi mendapatkan kasih saying, perhatian, merasa aman, dicintai sehingga setelah besar dapat tumbuh sikap sosial dan berani mengadakan eksplorasi.
Oleh karena itu, semua pihak harus dapat memfasilitasi ikatan cinta antara orang tua dengan bayinya dengan memberikan dukungan sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
Referensi :
Marliandiani,
Y dan Ningrum, Nyna. (2015). Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas dan
Menyusui. Jakarta. Salemba Medika